Cincau Hitam
Pada awalnya dikenal sebagai tanaman obat karena gelatinya
yang pekat dipercaya mengembalikan luka yang terbuka segera tertutup kembali.
Cincau hitam terbuat dari tanaman Mesona Procumbens dan Mesona Chinensis. Dua
jenis cincau ini lebih banyak terdapat di Cina. Sedangkan yang ada di Indonesia
adalah jenis Mesona palustris atau masyarakat di Jawa menyebutnya dengan
janggelan. Cara mengolah tanaman cincau hitam yang telah dikeringkan kemudian
dicuci untuk menghilangkan sisa debu dan kotoran, lalu direbus. Perbandingannya
500 gram cincau dan 8 liter air. Proses perebusan harus sambil terus diaduk
untuk mengeluarkan gel dan menghindari meluap. Setelah air rebusan menjadi
hitam, disaring dalam wadah yang sekaligus menjadi tempat mencetaknya.Setelah
dingin cincau siap digunakan.
Cincau Hijau
Cincau hijau ini memiliki daun yang lebih lebar dan besar. Warna
daunnya hijau tua berbentuk menyirip dan sedikit kaku. Proses pembuatannya
adalah dengan cara mencucinya terlebih dulu untuk menghilangkan debu dan
kotoran yang menempel pada daun cincau. Tahap selanjutnya daun cincau di
lumatkan dengan cara diremas-remas dalam air dingin matang. Perbandingan cincau
dan air adalah 50 lembar daun cicau dan 500 ml air. Setelah itu saring untuk
memisahkan ampasnya. Diamkan sampai cincau hijau membeku dan kental, cincau
siap dinikmati. Cincau sering digunakan sebagai menu diet karena tinggi
kandungan karbohidrat namun rendah kalori. Serat dalam cincau juga mampu
mengikat gula, lemak dan kolesterol hingga dapat menurunkan resiko diabetes,
penyakit jantung dan stoke. Kandungan seratnya dapat membersihkan organ
pencernaan untuk menghindari sembelit dan gangguan pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar