Cincau hijau tumbuh tersebar dari India (Assam), Burma
(Myanmar), Indo-Cina, Thailand, P. Simalur dan pulau-pulau di Selat Sunda dan
Jawa, serta tersebar pula di beberapa daerah di Indonesia bagian Timur (hasil
survey penulis). Cincau hijau tumbuh di hutan termasuk hutan jati dan hutan
bambu, dan di padang rumput dengan vegetasi semak belukar, kadang-kadang di
daerah berbatu kapur dan tumbuh di daerah dengan ketinggian di atas 1100 m dpl.
Di Jawa khususnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah serta sebagian Jawa Timur,
tumbuhan ini dapat dijumpai mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran
tinggi pegunungan. Umumnya jenis tanaman merambat dengan batang berbulu halus
ini tumbuh liar dan subur disemak-semak belukar dengan Daun bulat telur, bentuk
segitiga sama sisi atau segitiga yang melebar, panjang lebih dari 17.5 cm,
berambut di bagian bawah, panjang tangkai lebih dari 6,5 cm, berambut kasar;
bunga jantan dengan kelopak berbulu halus dan daun mahkota berpautan, bunga
betina berjejalan di bongkol yang agak bulat, dengan daun buah menggimbal. Buah
berbulu halus.
Di Jawa, tumbuhan cincau hijau telah dimanfaatkan dan
sengaja di tanam di pekarangan/di halaman rumah sebagai teteduhan halaman/teras
rumah. Sedangkan di daerah Indonesia bagian timur hingga kini sumberdaya
tanaman ini belum dimanfaatkan karena sebagian besar masyarakatnya belum
mengenal tanaman ini. Oleh karenanya tanaman cincau hijau ini masih tumbuh liar
bersama semak2 belukar yang jauh dari pemukiman penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar