Tanaman cincau hitam ini
berbentuk perdu, merumpun, batang beruas, berkayu, persegi, kecil, berbulu, dan
berwarna kemerahan.Daun berwarna hijau, lonjong, tipi lemas, ujungnya runcing,
serta pangkal tepi daun bergerigi dan berbulu.
Tanaman cincau hitam yang telah dipanen kemudian dikeringkan dengan cara dihampakan di atas permukaan tanah, sehingga warnanya berubah dari hijau menjadi cokelat tua. Seluruh bagian tanaman ini yang sudah dikeringkan disebut dengan simplisia cincau hitam. Bagian tanaman cincau hitam yang mempunyai kegunaan adalah bagian daun dan bagian batangnya yang dapat menghasilkan ekstrak gel cincau lebih banyak.
Cincau hitam (Mesona palustris
BL) telah diketahui bersifat multifungsi sebagai antimutagenik,
hepatoprotektor, antioksidan, imunomodulator dan berpotensi mencegah terjadinya
karsinogenesis, antidiare, antidiabetes, antihipertensi. Menurut Widyaningsih
bahwa ekstrak air cincau hitam mengandung senyawa bioaktif yang bersifat
antioksidan dan hidrokoloid berupa komponen pembentuk gel atau gum. Nilai
IC50ekstrak etanolik dan ekstrak air cincau hitam mempunyai nilai IC50 berturut
– turut sebesar 49,92+1,86 ppm dan 66,67+2,54 ppm (Widyaningsih and Adilaras,
2013). Selain itu, telah diketahui bahwa serbuk ekstrak air cincau hitam hasil
freeze drying adalah 86,892% setara dengan ekstrak hsian-tsao dari Cina yang
memiliki aktivitas antioksidan sebesar 86,5%.
Menurut Melodita (2011), pada
tanaman cincau hitam terdapat senyawa bioaktif antara lain flavonoid,
polifenol, glikosida saponin, terpenoid, dan steroid. Berdasarkan penelitian
Rochmawati (2014) menyebutkan bahwa cincau hitam mengandung senyawa
fenol.Senyawa fenol yang terdapat pada cincau hitam berkontribusi pada
aktivitas antioksidan dan efek scavenging pada radikal bebas untuk mengobati
suatu penyakit tertentu. Ekstrak air cincau hitam mempunyai kandungan total
fenol yang cukup dominan yaitu 170,33 mg/g (Widyaningsih, dkk., 2012).
Kandungan lain yang terdapat pada ekstrak air cincau hitam (Hsian-Tsao) yaitu
β-carotene sebesar 0.21 mg/g, α-tocopherol sebesar 51.5 μg/g (Yen, et al.,
2001). Pada penelitian Hung and Yen (2002) menunjukkan bahwa kandungan asam
kafeat yang diisolasi dari ekstrak air Hsian-Tsao (cincau hitam di Cina)
mempunyai rendemen dan aktivitas antioksidan tertinggi jika dibandingkan
komponen fenolik lain seperti protocatechuic acid, ρ-hedroxybenzoic acid,
vanillic acid, dan syringic acid. Komponen zat gizi pada daun cincau hitam
dapat dilihat pada di bawah ini.
Khasiat daun cincau hitam yang multifungsi di bidang
kesehatan terkait erat dengan kandungan serat larut air yang terdapat di
dalamnya. Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak
atau kolesterol, sehingga bermanfaat untuk mencegah penyakit diabetes mellitus,
jantung stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Ahfan, 2009 dalam
Prasetyo, 2014). Kandungan serat kasar sebesar 6,23 gram/100 gram dalam gel
cincau yang dapat membantu memerangi penyakit degeneratif (Widyaningsih, 2007).
Serat larut air yang tedapat pada cincau hitam biasanya disebut sebagai
komponen pembentuk gel atau KPG yang merupakan suatu polisakarida alami dan
dikategorikan sebagai hidrokoloid yaitu gum dan bersifat polar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar