Kata cincau berasal dari dialek Hokkian sienchau (xiancao)
yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Arti dari cincau
menurut bahasa asalnya adalah nama tumbuhan (Mesona sp) yang notabene menjadi
bahan utama pembuatan jeli untuk minuman/sirup.
Nama Lokal dari tanaman ini adalah Cincau (Indonesia),
Camcao, Juju, Tarawulu, Kepleng (Jawa); Camcauh, dan Tahulu (Sunda),
Kandungan Daun Cincau
Menurut suatu penelitian cincau sangat baik dikonsumsi oleh
semua kalangan. Bahan ini sangat kaya
mineral terutama kalsium dan fosfor. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang
yang sedang menjalani diet karena cincau rendah kalori, namun tinggi serat.
Daun cincau hijau mengandung senyawa dimetil kurin-1
dimetoidida. Zat ini bermanfaat untuk mengendurkan otot. Senyawa lain seperti
isokandrodendrin dipercaya mampu mencegah sel tumor ganas. Cincau juga
mengandung alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-tetandrin yang berkhasiat
mencegah kanker pada ginjal, antiradang, dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB membenarkan bahwa
cincau mengandung antioksidan dan mampu mematikan sel kanker. Hasil penelitian
membeberkan, pemberian ekstrak daun cincau, khususnya cincau hijau pada tikus
percobaan terbukti dapat membunuh sel tumor secara mengagumkan.
Potensi cincau juga diuji dengan cara dipaparkan pada empat
jenis sel kanker, yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru,
dan payudara. Ekstrak daun cincau ternyata mampu secara mengagumkan membunuh
sel kanker darah (leukemia) sebesar 55-90 persen. Sementara kemampuan cincau
membunuh sel kanker lain sekira 60 persen. Hal ini menunjukkan cincau hijau
mengandung komponen bioaktif pembunuh sel kanker. Selain itu, ternyata cincau
hijau juga mampu menyingkirkan senyawa-senyawa berbahaya pemicu kanker.
Cincau hijau dipastikan mengandung klorofil, zat yang
memberi warna hijau pada daun. Banyak literatur menyebutkan klorofil sebagai
zat antioksidan, antiperadangan, dan antikanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar