Taksonomi dan morfologi cincau hijau (Cyclea barbata Miers)
Daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) banyak ditemui di
berbagai tempat di Indonesia, dari pasar tradisional hingga di pusat
perbelanjaan modern. Tanaman ini dikenal dengan nama camcao (Jawa), camcauh
(Sunda), juju, kepleng, krotok, tarawalu, tahulu (Melayu). Terdapat beberapa
jenis cincau yang dikenal saat ini yaitu cincau hijau, cincau hitam, dan cincau
minyak. Masyarakat Indonesia menggemari jenis cincau hijau karena fisik daun
cincau hijau (Cyclea barbata) yang tipis dan lemas sehingga lebih mudah
dibentuk menjadi gelatin ataupun menjadi agar-agar (Nurlela, 2015). Menurut De
Padua kedudukan taksonomi tanaman cincau hijau (Cyclea barbata) adalah sebagai
berikut:
Kerajaan :Plantae
Divisi :Tracheophyta
Kelas :Magnoliopsida
Bangsa :Ranunculales
Suku :Menispermaceae
Marga :Cyclea
Jenis :Cyclea barbata
Tanaman cincau hijau (Cyclea barbata Miers) berasal dari
Asia Tenggara, merupakan tanaman rambat dari famili siwar-siwaran
(Menispermae), tanaman ini sering ditemukan tumbuh secara liar. Cincau hijau
akan tumbuh dengan ideal di kondisi tanah yang memiliki pH 5,5-6,5 dan didukung
dengan lingkungan yang teduh, lembab, dan berair dangkal. Cincau hijau (Cyclea
barbata) merupakan tanaman yang berkembang dengan baik di dataran pada
ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Cara pengembangbiakan
tanaman ini dapat dilakukan dengan generatif melalui pertumbuhan biji atau
dengan cara vegetatif dengan melalui stek batang maupun dengan pertumbuhan
tunas akarnya. Daun cincau hijau berbentuk perisai berwarna hijau, dan permukaan
daun dipenuhi oleh bulu-bulu halus. Secara umum, daun cincau hijau (Cyclea
barbata) merupakan tanaman yang digemari oleh masyarakat untuk kepentingan
konsumsi dengan proses pengolahan secara mudah yaitu dengan daunnya yang
diremas dan dicampur dengan air matang. Air campuran itu akan berwarna hijau
dan setelah disaring, dibiarkan mengendap akan menghasilkan lapisan agar-agar
berwarna hijau. Cincau hijau (Cyclea barbata) merupakan tanaman yang tumbuh merambat dengan panjang batang total
dapat mencapai 4-5 meter . Karakteristik tanaman ini pada bagian akar berdaging
tebal dan panjang berwarna coklat pucat di bagian luar dan berwarna putih atau
kuning di bagian dalam. Daun cincau hijau (Cyclea barbata) memiliki warna hijau
kecoklatan dan menyerupai bentuk hati, memiliki panjang 5,5 cm hingga 9 cm,
sedangkan lebarnya 5,5 cm hingga 9,5 cm. Bagian ujung daun berbentuk runcing,
tepinya tidak rata, berambut halus, dan memiliki ujung pangkal yang tumpul.
Bagian tangkai daun memiliki panjang 2,5 cm sampai 4,5 cm. Batang tanaman
cincau hijau (Cyclea barbata) berbentuk bulat, dengan diameter 1 cm. Bunga
cincau hijau (Cyclea barbata) berbentuk kecil dan berkelompok, bunga jantan
berwarna hijau muda dengan panjang 30-40 mm dan mempunyai kelopak bunga
sebanyak 4-5 kelopak, sedangkan bunga betina berukuran lebih kcil dengan
panjang 0,7-1,0 mm dan mempunyai kelopak bunga sebanyak 1-2 kelopak serta
sebuah kelopak yang berbulu. Benang sari pada bunga memiliki satu tangkai
dengan kepala sari bergerombol di bagian ujungnya. Buah tanaman cincau hijau
berbentuk bulat dan agak berbulu. Setiap buah mengandung 1-2 biji yang keras
berbentuk bulat telur. Akar cincau hijau dapat tumbuh membesar seperti umbi
dengan bentuk yang tidak teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar