Menjelaskan sebuah Cincau Hitam Lengkong, Manfaat khasiat, Kandungan, Perbedaan Cincau Hitam Dan Cincau Hijau, dan Mempromosikan Produk Cincau Hitam Bubuk Grass Jelly
Rabu, 21 Agustus 2019
11 Manfaat Cincau Hijau untuk Kesehatan, Minuman yang Bikin Segar
Kamu pasti
tahu cincau kan? Ya, daun-daunan yang satu ini biasa diracik menjadi minuman
yang berbentuk gel seperti agar-agar dan dicampur dengan bahan lainnya,
sehingga menjadi minuman segar seperti es campur atau es cincau. Cincau sendiri
terdiri dari berbagai spesies, namun yang umum di Indonesia ialah cincau hijau
dan cincau hitam.
Tak Hanya Menyegarkan, Cincau Hitam Juga Menyehatkan Tubuh
Salah satu
minuman yang paling nikmat untuk dikonsumsi saat siang hari yang panas dan
gerah adalah es cincau. Terdapat dua jenis cincau yang bisa kita pilih, yakni
cincau hijau dan cincau hitam. Tak hanya menyegarkan tubuh, cincau hitam
ternyata juga kaya akan berbagai manfaat kesehatan.
Cincau, Dinginkan Panas Dalam
Di balik
warnanya yang hitam pekat, cincau menyimpan banyak khasiat, termasuk meredakan
panas dalam. Kandungan karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin (A, B1, C), air,
yang cukup banyak membuat cincau dipercaya sebagai alternatif untuk
menghilangkan panas dalam.
Jenis Cincau Di Indonesia
Di Indonesia
sendiri umumnya terdiri dari 2 jenis cincau yaitu cincau hitam dan hijau.
Keduanya bisa digunakan sebagai minuman segar dalam olahan puding. Teksturnya
juga sama- sama lembut dan rasanya enak, namun cincau hitam biasanya lebih
disukai karena cita rasanya yang khas dan enak. Untuk cita rasa sendiri, hal
ini kembali kepada selera masing-masing orang. Daun pada cincau hijau lebih
lebar dan besar. Warna daunnya hijau muda dan bentuknya menyirip serta kaku.
Budidaya Tanaman Cincau Hitam
Penanaman
dan perawatan dalam budidaya cincau tergolong mudah. Ada beberapa hal yang
perlu anda lakukan dalam pembudidayaan ini. Berikut penjelasannya.
Perbedaan Cincau Hitam dan Cincau Hijau
Tanaman Cincau Hitam
Adalah jenis tumbuhan penghasil cincau hitam berasal dari
klasifikasi tumbuhan dari genus Mesona terutama M. procumbens, M. chinensis
yang terdapat di daerah Tiongkok bagian selatan atau M.
Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Daun Cincau
Banyaknya Daun Cincau yang
diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daun Cincau yang dapat
dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 40 %
Penjelasan Tanaman Cincau
Tanaman cincau hitam ini
berbentuk perdu, merumpun, batang beruas, berkayu, persegi, kecil, berbulu, dan
berwarna kemerahan.Daun berwarna hijau, lonjong, tipi lemas, ujungnya runcing,
serta pangkal tepi daun bergerigi dan berbulu.
Gizi Cincau Hitam
Cincau hitam dengan mengandungan
serat larut air (soluble dietary fiber). Didalam tubuh, serat larut air bisa
mengikat kandungan gula serta lemak/cholesterol, hingga berguna untuk
menghindar penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, serta penyakit kardiovaskular
yang lain. Kecuali itu, cincau hitam pula memiliki kandungan nilai gizi yang
cukup baik, terlebih bila dilihat dari kandungan mineral serta vitaminnya.
Tetapi, cincau hitam (buatan jadi) adalah bahan makanan yang amat minim
kandungan gizinya. Kandungan paling besar ialah air, nyaris meraih 98 %.
Mengingat dalam sistem pembuatannya ditambahkan mineral serta pati, cincau
hitam memiliki kandungan beberapa mineral serta karbohidrat dalam jumlah
lumayan. Cincau hitam memiliki kandungan kalori semakin banyak dari pada cincau
hijau, 100 gr cincau hitam memiliki kandungan 122 kalori, 6 gr protein, 1 gr
Lemak, 26 gr karbohidrat, dengan vitamin C serta vitamin A yang rendah.
Sejarah Cincau Hitam
Cincau hitam berbahan baku daun
janggelan. Daun janggelan dijual di pasar-pasar dalam bentuk telah jadi.
Tanaman janggelan barangkali masih asing di telinga orang-orang. Tetapi, bila
menyebutkan nama cincau hitam, barangkali nyaris seluruhnya lingkungan
mengetahui makanan ini. Daun janggelan adalah bahan pokok yang dipakai untuk
menghasilkan cincau hitam. Cincau hitam (Mesona palustris BL) terhitung dalam
famili Labiate. Awalannya tanaman cincau datang dari Asia serta menebar ke
India, Birma, Indocina, Philipina hingga Indonesia. Tanaman ini bisa tumbuh
dengan baik di daerah yang mempunyai ketinggian 75-2300 m diatas permukaan
laut. Ciri-cirinya, berbatang kecil serta ramping, pada ujung batang tumbuh
batang-batang kecil, ada yang tumbuh menjalar ke tanah serta ada juga yang
tegak. Mempunyai bentuk daun yang lonjong, berbuntut runcing. Bentuk bunga
serupa dengan kembang kemangi berwarna merah muda atau mungkin putih keunguan.
Khasiat dari Kandungan Cincau Hitam untuk Kesehatan
Cincau hitam merupakan minuman
tradisional yang serta hidangan segar yang patut untuk di nikmati. Minuman ini
termasuk kedalam minuman pelepas dahaga yang sangat menyegarkan. Pembuatan
cincau ini dapat terbilang cukup merepotkan. Cincau ini biasanya di beri tamban
santan dan gula merah sehingga memiliki rasa yang manis dan segar. Selain itu
minuman ini juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan.
Manfaat Cincau Hitam Bagi Penyakit Tubuh
Cincau hitam sangat bermanfaat
bagi kesehatan tubuh kita. Berikut adalah beberapa manfaat cincau hitam bagi
kesehatan tubuh Penyakit Tubuh :
Kandungan Cincau Hitam Bagi Kesehatan
Daun cincau hitam Tumbuhan janggelan (cincau hitam)
adalah tanaman berbatang kecil dengan ujung batang yang juga ditumbuhi batang
lagi. Batangnya terkadang menjalar di tanah dan sebagian lainnya tegak. Bentuk
daunnya lonjong dengan ujung daur meruncing. Terkadang bunganya berwarna merah
muda namun adapula yang warnanya agak ungu. Bentuknya mirip dengan bunga
kemangi. Bagian tanaman yaitu batang serta daunnya bergetah hijau agak hitam
(hijau kehitam-hitaman).
6 Manfaat Cincau Hitam Saat Puasa Untuk Kesehatan Tubuh
Cincau hitam menjadi salah satu menu berbuka puasa yang cukup sering disajikan. Apalagi dengan kesegaran yang ditawarkan cincau hitam saat mengonsumsinya, bikin berbuka puasa semakin segar.
Cincau Dapat Obati Sakit Maag
Penyakit maag atau tukak kambung kelihatannya remeh, namun sering merepotkan. Cepat sembuh tapi juga gampang kambuh. Kemunculan gejalanya ditandai dengan rasa nyeri pada perut gara-gara meningkatnya asam lambung. Cincau ternyata mampu menuntaskannya.
Mag yang kambuh akan menimbulkan rasa sakit pada epigastrum (perut bagian atas) disertai berkurangnya nafsu makan, bahkan anoreksia (hilangnya selera makan). Kalau sudah begitu, muncul rasa mual disertai demam sehingga mendadak muntah-muntah.
Beberapa tanaman biasa digunakan masyarakat untuk meredam mag ini. Di antaranya tanaman cincau. Berdasarkan penelitian, ia berkhasiat mencegah radang dan menurunkan produksi asam lambung. Nah, zat apa gerangan yang membuat cincau mujarab untuk sakit mag?
Dikatakan Dr. Florence C. Amato dalam Fundamentals of Medical Science for Medical Record Personel (1985), penyakit mag biasanya berawal dari makanan yang dikonsumsi tercemar bakteri atau kuman sehingga menimbulkan infeksi. Dalam kondisi serangan ringan, diagnosis penyebabnya sering tidak jelas. Tapi bisa juga ditandai dengan muntah darah (hematemensis) berwarna hitam karena pengaruh asam lambung.
L.B. Cardenas, Lemmens, dan Horsten dalam Medicinal and Poisonous Plants 1 (1999) Daun menyebutkan, sejumlah senyawa flavonoid bersifat mencegah radang (anti-inflamatori) dan menurunkan kadar asam lambung. Senyawa flavonoid terdapat pada beberapa tumbuhan obat, seperti cincau (Premna serratifolia), camcau (Cyclea barbata), dan juga para kerabatnya dari famili Menispermaceae.
Beragam bangsa ternyata sudah akrab dan memanfaatkan tanaman obat itu. Masyarakat Sunda, misalnya, mengenalnya sebagai cincau. Tumbuhan dari famili Verbenaceae (jati-jatian) ini termasuk tanaman semak atau pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m.
Di Indocina, daun dan akarnya sebagai obat tradisional untuk melancarkan air kencing (diuretik), gangguan lambung, dan penyakit demam. Masyarakat di India memanfaatkan daunnya untuk pengobatan radang rematik, sakit perut atau mulas (kolik), dan gas dalam perut (flatulence).
Rebusan akar dan daun digunakan untuk obat demam di Semenanjung Malaysia. Di Papua Nugini sari daunnya dipakai sebagai obat batuk, sakit kepala, dan demam. Sementara masyarakat di Guam memanfaatkan teh rebusan kulit kayunya untuk pengobatan sakit saraf (neuralgia).
Daun cincau mengandung bahan kimia berupa senyawa aktif Premnazole dan Phenyl butazone. Premnazole (alkaloid isoxazol) dari hasil isolasi daun cincau sebagai senyawa antiradang yang bisa menurunkan pembentukan tumor pada jaringan granulasi yang menyerang butir-butir dalam protoplasma (granuloma). Phenyl butazone merupakan senyawa yang memiliki aktivitas sama dengan Premnazole dengan menurunkan kadar kelenjar adrenal dan asam askorbat (vitamin C).
Dalam penelitian yang sama, kedua senyawa itu juga mampu menurunkan aktivitas enzim sehingga secara tidak langsung asam lambung yang terbentuk pada cardia dalam dinding lambung juga menurun.
Camcau merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sering kali digunakan sebagai pengganti cincau. Di daerah Jawa, daunnya untuk bahan jeli yang biasa disebut camcau ijo. Jeli ini sebagai minuman dan makanan pengusir sakit perut serta demam.
Tumbuhan camcau menyimpan senyawa campuran alkalin termasuk senyawa S,S-tetrandrine (sebagai alkaloid utama lebih dari 3% dalam akar). Senyawa ini, berdasarkan penelitian, bekerja mengalangi perkembangan tumor ganas pada ginjal (neuroblastoma). Juga mempunyai aktivitas dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit pembuluh darah jantung (kardiovaskuler), termasuk penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gangguan lambung akibat tidak adanya irama lambung atas (supraventricular arrthythmia).
Senyawa itu juga berpengaruh sebagai antiradang, pereda radang (prostaglandin), pengumpul zat pembeku darah, penekan radang sendi, dan mencegah produksi nitrixc oxcide. Ada pun senyawa aktif lainnya ialah R,S-isotetrandrine, R,Schondocurine, homoaromoline, dan fangchinoline.
Bahan aktif lain
Beberapa jenis tumbuhan dari famili Menispermaceae (sirawan-sirawanan) diketahui telah digunakan masyarakat setempat sebagai obat tradisional. Masyarakat Filipina dan Semenanjung Malaysia menggunakan rebusan batang sirawan (Arcangeiisia flava) sebagai obat gangguan lambung maupun usus. Di Indonesia batangnya dijual sebagai “kayu seriawan” untuk obat demam dan seriawan.
Sirawan dikenal mengandung senyawa campuran alkaloid (bis)-benzylisoquinoline, seperti bahan aktif sejenis berberine (lebih dari 5% dalam berat kering batang) dan palmatine. Berberine sebagai senyawa aktif antibakteri.
Berberine berpengaruh juga dalam suplemen air daging dengan darah. Berberine (sebagai sulfat) dengan konsentrasi 35 µg/ml dapat merusak bakteri (bactericidal) pada Vibrio cholerae. Juga sebagai pencegah perkembangan bakteri (bacteriostatic) pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 50 µg/ml. Kedua senyawa berberine dan palmatine secara khusus bekerja mencegah enzim dalam darah, hati, dan pankreas.
Di daerah Jawa, masyarakat menggunakan daun sumbat kendi (Stephania capitata) sebagai pengganti camcau untuk mengusir gangguan lambung. Kandungan alkaloidnya sama dengan camcau, dengan S,S-tetradrine sebagai senyawa utama (antara 0,7-1,3%).
Mag yang kambuh akan menimbulkan rasa sakit pada epigastrum (perut bagian atas) disertai berkurangnya nafsu makan, bahkan anoreksia (hilangnya selera makan). Kalau sudah begitu, muncul rasa mual disertai demam sehingga mendadak muntah-muntah.
Beberapa tanaman biasa digunakan masyarakat untuk meredam mag ini. Di antaranya tanaman cincau. Berdasarkan penelitian, ia berkhasiat mencegah radang dan menurunkan produksi asam lambung. Nah, zat apa gerangan yang membuat cincau mujarab untuk sakit mag?
Dikatakan Dr. Florence C. Amato dalam Fundamentals of Medical Science for Medical Record Personel (1985), penyakit mag biasanya berawal dari makanan yang dikonsumsi tercemar bakteri atau kuman sehingga menimbulkan infeksi. Dalam kondisi serangan ringan, diagnosis penyebabnya sering tidak jelas. Tapi bisa juga ditandai dengan muntah darah (hematemensis) berwarna hitam karena pengaruh asam lambung.
L.B. Cardenas, Lemmens, dan Horsten dalam Medicinal and Poisonous Plants 1 (1999) Daun menyebutkan, sejumlah senyawa flavonoid bersifat mencegah radang (anti-inflamatori) dan menurunkan kadar asam lambung. Senyawa flavonoid terdapat pada beberapa tumbuhan obat, seperti cincau (Premna serratifolia), camcau (Cyclea barbata), dan juga para kerabatnya dari famili Menispermaceae.
Beragam bangsa ternyata sudah akrab dan memanfaatkan tanaman obat itu. Masyarakat Sunda, misalnya, mengenalnya sebagai cincau. Tumbuhan dari famili Verbenaceae (jati-jatian) ini termasuk tanaman semak atau pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m.
Di Indocina, daun dan akarnya sebagai obat tradisional untuk melancarkan air kencing (diuretik), gangguan lambung, dan penyakit demam. Masyarakat di India memanfaatkan daunnya untuk pengobatan radang rematik, sakit perut atau mulas (kolik), dan gas dalam perut (flatulence).
Rebusan akar dan daun digunakan untuk obat demam di Semenanjung Malaysia. Di Papua Nugini sari daunnya dipakai sebagai obat batuk, sakit kepala, dan demam. Sementara masyarakat di Guam memanfaatkan teh rebusan kulit kayunya untuk pengobatan sakit saraf (neuralgia).
Daun cincau mengandung bahan kimia berupa senyawa aktif Premnazole dan Phenyl butazone. Premnazole (alkaloid isoxazol) dari hasil isolasi daun cincau sebagai senyawa antiradang yang bisa menurunkan pembentukan tumor pada jaringan granulasi yang menyerang butir-butir dalam protoplasma (granuloma). Phenyl butazone merupakan senyawa yang memiliki aktivitas sama dengan Premnazole dengan menurunkan kadar kelenjar adrenal dan asam askorbat (vitamin C).
Dalam penelitian yang sama, kedua senyawa itu juga mampu menurunkan aktivitas enzim sehingga secara tidak langsung asam lambung yang terbentuk pada cardia dalam dinding lambung juga menurun.
Camcau merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sering kali digunakan sebagai pengganti cincau. Di daerah Jawa, daunnya untuk bahan jeli yang biasa disebut camcau ijo. Jeli ini sebagai minuman dan makanan pengusir sakit perut serta demam.
Tumbuhan camcau menyimpan senyawa campuran alkalin termasuk senyawa S,S-tetrandrine (sebagai alkaloid utama lebih dari 3% dalam akar). Senyawa ini, berdasarkan penelitian, bekerja mengalangi perkembangan tumor ganas pada ginjal (neuroblastoma). Juga mempunyai aktivitas dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit pembuluh darah jantung (kardiovaskuler), termasuk penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gangguan lambung akibat tidak adanya irama lambung atas (supraventricular arrthythmia).
Senyawa itu juga berpengaruh sebagai antiradang, pereda radang (prostaglandin), pengumpul zat pembeku darah, penekan radang sendi, dan mencegah produksi nitrixc oxcide. Ada pun senyawa aktif lainnya ialah R,S-isotetrandrine, R,Schondocurine, homoaromoline, dan fangchinoline.
Bahan aktif lain
Beberapa jenis tumbuhan dari famili Menispermaceae (sirawan-sirawanan) diketahui telah digunakan masyarakat setempat sebagai obat tradisional. Masyarakat Filipina dan Semenanjung Malaysia menggunakan rebusan batang sirawan (Arcangeiisia flava) sebagai obat gangguan lambung maupun usus. Di Indonesia batangnya dijual sebagai “kayu seriawan” untuk obat demam dan seriawan.
Sirawan dikenal mengandung senyawa campuran alkaloid (bis)-benzylisoquinoline, seperti bahan aktif sejenis berberine (lebih dari 5% dalam berat kering batang) dan palmatine. Berberine sebagai senyawa aktif antibakteri.
Berberine berpengaruh juga dalam suplemen air daging dengan darah. Berberine (sebagai sulfat) dengan konsentrasi 35 µg/ml dapat merusak bakteri (bactericidal) pada Vibrio cholerae. Juga sebagai pencegah perkembangan bakteri (bacteriostatic) pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 50 µg/ml. Kedua senyawa berberine dan palmatine secara khusus bekerja mencegah enzim dalam darah, hati, dan pankreas.
Di daerah Jawa, masyarakat menggunakan daun sumbat kendi (Stephania capitata) sebagai pengganti camcau untuk mengusir gangguan lambung. Kandungan alkaloidnya sama dengan camcau, dengan S,S-tetradrine sebagai senyawa utama (antara 0,7-1,3%).
Cincau Ampuh Atasi Asam Lambung
Manfaat Cincau Pada Pengidap Asam Lambung Masih Terbatas
Beberapa sumber menyebutkan daun cincau mengandung antioksidan yang mampu melindungi asam lambung dari kerusakan, seperti flavonoid, saponin, polifenol, tanin, alkaloid, serat pektin, mineral, dan vitamin. Zat flavonoid berfungsi mencegah radang dan menurunkan asam lambung. Daun cincau dipercaya mengandung premnazol dan fenilbutazon.
Kedua senyawa ini mampu menurunkan aktivitas enzim, sehingga secara tidak langsung asam lambung yang terbentuk menurun. Senyawa ini bersifat anti radang dan menekan pertumbuhan sel tumor. Sayangnya, penelitian yang menguji kebenaran manfaat daun cincau pada pengidap asam lambung masih terbatas. Beberapa sumber bahkan menyebutkan efek samping cincau pada orang yang sensitif, yaitu memicu peningkatan produksi asam lambung berlebih sehingga menimbulkan gejala mual, nyeri ulu hati, dan sesak napas.
Daripada Ragu, Coba Atasi Asam Lambung dengan Cara Ini
1. Makan Teratur
Salah satu penyebab naiknya asam lambung adalah pola makan tidak teratur. Maka itu, usahakan makan pada jam yang sama setiap hari. Waktu makan yang direkomendasikan adalah 3 - 4 jam sekali dengan porsi kecil. Hindari makan dua jam sebelum tidur karena hal bisa memicu naiknya asam lambung ke tenggorokan saat tidur.
2. Hindari Makanan Pemicu
Jika kamu memiliki perut yang sensitif atau mengidap penyakit asam lambung, jangan berlebihan makan makanan yang terlalu asam, pedas, berminyak, bersantan, dan mengandung gas. Batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein (seperti kopi, teh, dan minuman bersoda). Pasalnya, makanan dan minuman ini memicu peningkatan produksi asam lambung dan menimbulkan nyeri ulu hati hingga perut kembung.
3. Kelola Stres
Studi yang berjudul Effect of Coffee and Stress with Incidence of Gastritis mengungkapkan, stres berlebihan memicu produksi asam lambung berlebih. Reaksi ini mengganggu aktivitas lambung hingga memicu kebocoran lambung. Kamu dianjurkan untuk bisa mengelola stres yang dialami. Caranya beragam, mulai dari melakukan teknik relaksasi, berolahraga, atau melakukan kegiatan positif yang menyenangkan.
4. Jaga Berat Badan
Kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas memicu naiknya asam lambung. Risiko penyakit asam lambung meningkat seiring bertambahnya indeks massa tubuh. Pasalnya, pengidap obesitas memiliki lemak perut berlebih yang rentan menekan lambung dan menyebabkan refluks asam dari lambung ke tenggorokan.
Beberapa sumber menyebutkan daun cincau mengandung antioksidan yang mampu melindungi asam lambung dari kerusakan, seperti flavonoid, saponin, polifenol, tanin, alkaloid, serat pektin, mineral, dan vitamin. Zat flavonoid berfungsi mencegah radang dan menurunkan asam lambung. Daun cincau dipercaya mengandung premnazol dan fenilbutazon.
Kedua senyawa ini mampu menurunkan aktivitas enzim, sehingga secara tidak langsung asam lambung yang terbentuk menurun. Senyawa ini bersifat anti radang dan menekan pertumbuhan sel tumor. Sayangnya, penelitian yang menguji kebenaran manfaat daun cincau pada pengidap asam lambung masih terbatas. Beberapa sumber bahkan menyebutkan efek samping cincau pada orang yang sensitif, yaitu memicu peningkatan produksi asam lambung berlebih sehingga menimbulkan gejala mual, nyeri ulu hati, dan sesak napas.
Daripada Ragu, Coba Atasi Asam Lambung dengan Cara Ini
1. Makan Teratur
Salah satu penyebab naiknya asam lambung adalah pola makan tidak teratur. Maka itu, usahakan makan pada jam yang sama setiap hari. Waktu makan yang direkomendasikan adalah 3 - 4 jam sekali dengan porsi kecil. Hindari makan dua jam sebelum tidur karena hal bisa memicu naiknya asam lambung ke tenggorokan saat tidur.
2. Hindari Makanan Pemicu
Jika kamu memiliki perut yang sensitif atau mengidap penyakit asam lambung, jangan berlebihan makan makanan yang terlalu asam, pedas, berminyak, bersantan, dan mengandung gas. Batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein (seperti kopi, teh, dan minuman bersoda). Pasalnya, makanan dan minuman ini memicu peningkatan produksi asam lambung dan menimbulkan nyeri ulu hati hingga perut kembung.
3. Kelola Stres
Studi yang berjudul Effect of Coffee and Stress with Incidence of Gastritis mengungkapkan, stres berlebihan memicu produksi asam lambung berlebih. Reaksi ini mengganggu aktivitas lambung hingga memicu kebocoran lambung. Kamu dianjurkan untuk bisa mengelola stres yang dialami. Caranya beragam, mulai dari melakukan teknik relaksasi, berolahraga, atau melakukan kegiatan positif yang menyenangkan.
4. Jaga Berat Badan
Kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas memicu naiknya asam lambung. Risiko penyakit asam lambung meningkat seiring bertambahnya indeks massa tubuh. Pasalnya, pengidap obesitas memiliki lemak perut berlebih yang rentan menekan lambung dan menyebabkan refluks asam dari lambung ke tenggorokan.
Mengenal Cincau Hijau dan Cincau Hitam Beserta Manfaatnya Pada Kesehatan
Cincau merupakan minuman yang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Pada umumnya masyarakat mengonsumsi cincau sebagai dessert yang dicampur sebagai isian pada minuman. Ada dua jenis cincau yang umumnya beredar di masyarakat, yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Keduanya berbeda dalam hal warna, cita rasa, penampakan, bahan baku, dan cara pembuatan. Jika dilihat dari segi harga cincau hitam dijual lebih mahal.
Bahan dan Proses Pembuatan
Cincau hijau berasal dari daun segar yang berasal dari tanaman cincau hijau (Cyclea barbata), cincau perdu (Premma serratifolia) dan cincau minyak (Stephnia hermandifolia) tanpa proses pemanasan, daun yang telah dipetik dilakukan sortasi dan pencucian agar kotoran yang melekat pada daun menghilang, selanjutnya daun diremas atau dirajang dan ditambahkan ke air matang dingin dan kemudian disaring. Ekstrak dari saringan tersebut akan mengental membentuk gel.
Cincau hitam berasal dari simplisia kering seluruh bagian tanaman janggalan (Mesona palustris) yaitu daun, ranting, dan juga akar. Tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik pada dataran menengah hingga dataran tinggi. Proses pembuatannya dengan perebusan dan ditambah abu. Ekstrak yang dihasilkan perlu ditambah pati tapioka agar terbentu gel.
Tekstur dan Lama Penyimpanan
Gel pada cincau hitam memiliki kelebihan dibandingkan gel cincau hijau. Pada tekstur gel cincau hijau yang dimiliki lebih lunak (lembek) dan rapuh, sehingga tidak dapat dicetak, diiris, ataupun dipotong – potong. Sedangkan gel pada cincau hitam lebih tegar dan kokoh, sehingga dapat dicetak, diiris, ataupun dipotong – potong.
Dari segi waktu penyimpanan. Pada penyimpanan suhu kamar, gel cincau hitam dapat bertahan hingga 4 hari sedangkan pada gel cincau hijau hanya dapat bertahan selama 2 hari. Adanya kelebihan tersebut membuat produk gel cincau hitam mempunyai ekonomi lebih tinggi.
Senyawa Bioaktif dan Manfaatnya
Tanaman cincau hitam mengandung vitamin, mineral, dan serat pangan yang cukup. Kandungan mineral yang dominan adalah fosfor dan kalsium, sedangkan kandungan vitaminnya yang cukup tinggi terdapat pada pro vitamin A sebagai karatoneid, vitamin B1, dan vitamin C. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berbasis cincau hitam dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus diabetes, menurunkan kolesterol, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL), serta menaikkan high density lipoprotein (HDL) darah pada tikus.
Sedangkan pada cincau hijau mengandung mineral, vitamin, dan serat. Dari hasil penelitian, kandungan zat aktif seperti polifenol, alkaloid, tannin, dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan akibat peningkatan konsentrasi HCL lambung.
Bahan dan Proses Pembuatan
Cincau hijau berasal dari daun segar yang berasal dari tanaman cincau hijau (Cyclea barbata), cincau perdu (Premma serratifolia) dan cincau minyak (Stephnia hermandifolia) tanpa proses pemanasan, daun yang telah dipetik dilakukan sortasi dan pencucian agar kotoran yang melekat pada daun menghilang, selanjutnya daun diremas atau dirajang dan ditambahkan ke air matang dingin dan kemudian disaring. Ekstrak dari saringan tersebut akan mengental membentuk gel.
Cincau hitam berasal dari simplisia kering seluruh bagian tanaman janggalan (Mesona palustris) yaitu daun, ranting, dan juga akar. Tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik pada dataran menengah hingga dataran tinggi. Proses pembuatannya dengan perebusan dan ditambah abu. Ekstrak yang dihasilkan perlu ditambah pati tapioka agar terbentu gel.
Tekstur dan Lama Penyimpanan
Gel pada cincau hitam memiliki kelebihan dibandingkan gel cincau hijau. Pada tekstur gel cincau hijau yang dimiliki lebih lunak (lembek) dan rapuh, sehingga tidak dapat dicetak, diiris, ataupun dipotong – potong. Sedangkan gel pada cincau hitam lebih tegar dan kokoh, sehingga dapat dicetak, diiris, ataupun dipotong – potong.
Dari segi waktu penyimpanan. Pada penyimpanan suhu kamar, gel cincau hitam dapat bertahan hingga 4 hari sedangkan pada gel cincau hijau hanya dapat bertahan selama 2 hari. Adanya kelebihan tersebut membuat produk gel cincau hitam mempunyai ekonomi lebih tinggi.
Senyawa Bioaktif dan Manfaatnya
Tanaman cincau hitam mengandung vitamin, mineral, dan serat pangan yang cukup. Kandungan mineral yang dominan adalah fosfor dan kalsium, sedangkan kandungan vitaminnya yang cukup tinggi terdapat pada pro vitamin A sebagai karatoneid, vitamin B1, dan vitamin C. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berbasis cincau hitam dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus diabetes, menurunkan kolesterol, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL), serta menaikkan high density lipoprotein (HDL) darah pada tikus.
Sedangkan pada cincau hijau mengandung mineral, vitamin, dan serat. Dari hasil penelitian, kandungan zat aktif seperti polifenol, alkaloid, tannin, dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan akibat peningkatan konsentrasi HCL lambung.
Ternyata Minum Es Cincau Manfaatnya Baik untuk Kesehatan
MINUMAN yang satu ini pernah menjadi favorit banyak orang. Apalagi kalau bulan puasa, minuman es cincau pasti dicari untuk berbuka.
Namun sekarang, banyaknya minuman kekinian, membuat es cintau tak lagi menjadi primadona. Padahal selain enak untuk minuman menyegarkan, cincau kaya manfaat kesehatan.
Dr. Rita Ramayulius, DCN, M. Kes., yang merupakan ahli gizi dari Persatuan Gizi Indonesia (Persagi), mengatakan, daun cincau asli memiliki efek mendinginkan tubuh.
"Saat organ pencernaan suhunya sedang meningkat atau panas pada saat tertentu maka menyebabkan luka pada organ pencernaan atau yang biasa disebut panas dalam," kata Rita kepada Okezone, baru-baru ini.
Cincau, sambungnya, memiliki manfaat menetralkan suhu di organ pencernaan. Jadi, sangat baik di konsumsi ketika seseorang kurang cairan, aktivitas tinggi, dan suhu tubuh sedang tidak seimbang.
"Cincau memberi efek mendinginkan yang sangat baik. Namun perlu dicatat, yang memberi manfaat hanyalah cincau asli tanpa campuran bahan kimia," jelasnya.
Adapun efek negatif yang timbul ketika minum cintau itu tidak ada. Kecuali bila diolah menggaunakan campuran kimia berbahaya atau diminum ketika sudah menjadi olahan minuman yang mengadung banyak bahan berisiko yang menyebabkan timbulnya penyakit.
"Ada orang yang usil membuat cincau menggunakan bahan kimia adiksi sebagai tambahan untuk mengentalkan atau untuk membuat hijau ditambahkan perwarna. Itu yang berbahaya, makanya sebagai konsumen kita harus cerdas memilih minuman," bebernya.
Ia menambhkan, cincau yang terbuat dari bahan campuran berbahaya efeknya akan menimbukan diare. Termasuk berisko juga jika diolah menjadi minuman es yang tinggi gula. Efek es dan gula akan negatif ke tubuh.
Namun sekarang, banyaknya minuman kekinian, membuat es cintau tak lagi menjadi primadona. Padahal selain enak untuk minuman menyegarkan, cincau kaya manfaat kesehatan.
Dr. Rita Ramayulius, DCN, M. Kes., yang merupakan ahli gizi dari Persatuan Gizi Indonesia (Persagi), mengatakan, daun cincau asli memiliki efek mendinginkan tubuh.
"Saat organ pencernaan suhunya sedang meningkat atau panas pada saat tertentu maka menyebabkan luka pada organ pencernaan atau yang biasa disebut panas dalam," kata Rita kepada Okezone, baru-baru ini.
Cincau, sambungnya, memiliki manfaat menetralkan suhu di organ pencernaan. Jadi, sangat baik di konsumsi ketika seseorang kurang cairan, aktivitas tinggi, dan suhu tubuh sedang tidak seimbang.
"Cincau memberi efek mendinginkan yang sangat baik. Namun perlu dicatat, yang memberi manfaat hanyalah cincau asli tanpa campuran bahan kimia," jelasnya.
Adapun efek negatif yang timbul ketika minum cintau itu tidak ada. Kecuali bila diolah menggaunakan campuran kimia berbahaya atau diminum ketika sudah menjadi olahan minuman yang mengadung banyak bahan berisiko yang menyebabkan timbulnya penyakit.
"Ada orang yang usil membuat cincau menggunakan bahan kimia adiksi sebagai tambahan untuk mengentalkan atau untuk membuat hijau ditambahkan perwarna. Itu yang berbahaya, makanya sebagai konsumen kita harus cerdas memilih minuman," bebernya.
Ia menambhkan, cincau yang terbuat dari bahan campuran berbahaya efeknya akan menimbukan diare. Termasuk berisko juga jika diolah menjadi minuman es yang tinggi gula. Efek es dan gula akan negatif ke tubuh.
Lima Manfaat Daun Cincau untuk Kesehatan
Cincau merupakan salah satu minuman yang sangat menyegarkan. Cincau dibuat dari perasan daun cincau yang berwarna hijau. Biasanya daun cincau tumbuh secara liar di sekitar pekarangan rumah. Selain untuk sajian minuman dingin yang menyegarkan, daun cincau ini bisa juga dikonsumsi sebagai salah satu media pengobatan tradisional berbagai penyakit.
Berikut beberapa manfaat daun cincau yang bisa digunakan untuk pengobatan yang sangat baik untuk kesehatan.
Obat anti-inflamasi
Manfaat daun cincau yang pertama terdapat kandungan zat klorofil yang cukup besar. Zat ini bisa meredakan peradangan yang terjadi akibat kuman atau bakteri pada bagian tertentu. Cara mengolah daun cincau untuk pengobatan ini adalah dengan cara ditumbuk dan diberi garam secukupnya, selanjutnya pada bagian yang sakit diolesi sebanyak 3 kali sehari.
Mengatasi diare
Daun cincau memiliki senyawa alkaloid yang di dalamnya terkandung vitamin B dan vitamin C yang bisa mengarasi diare. Senyawa alkaloid bisa membuhuh kuman penyakin yang terdapat dalam suatu makanan dan juga bisa meningkatkan penyerapan sari makanan yang ada di dalam tubuh.
Menyembuhkan demam
Daun cincau memiliki kandungan saponin dan mempunyai manfaat anti-oksidan yang berfungsi menurunkan demam. Caranya, rebus daun cincau, lalu airnya disaring. Selanjutnya, minumlah air tersebut dua kali sehari.
Membantu pasien penderita diabetes melitus
Daun cincau mempunyai kandungan senyawa berupa klorofil dan bisbenzilsokuinolin yang mempunyai manfaat untuk menstabilkan gula dalam darah. Hal itu akan memperbaiki kinerja hormon insulin pankreas untuk mengatur kada gula darah. Cara mengonsumsinya adalah dengan merebus daun cincau dalam air sebanyak 200 ml. Kemudian air rebusannya diminum 2 kali sehari secara teratur.
Meredakan radang lambung
Dalam daun cincau terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai anti-oksidan dan juga dapat membantu klorofil untuk mengatasi radang lambung. Senyawa-senyawa itu akan memperkuat otot dinding lambung agar bisa membunuh bakteri penyebab radang lambung. Cara mengolah daun cincau untuk dijadikan obat adalah dengan meminum air rebusan daun cincau secara teratur sebanyak 2 kali sehari.
Berikut beberapa manfaat daun cincau yang bisa digunakan untuk pengobatan yang sangat baik untuk kesehatan.
Obat anti-inflamasi
Manfaat daun cincau yang pertama terdapat kandungan zat klorofil yang cukup besar. Zat ini bisa meredakan peradangan yang terjadi akibat kuman atau bakteri pada bagian tertentu. Cara mengolah daun cincau untuk pengobatan ini adalah dengan cara ditumbuk dan diberi garam secukupnya, selanjutnya pada bagian yang sakit diolesi sebanyak 3 kali sehari.
Mengatasi diare
Daun cincau memiliki senyawa alkaloid yang di dalamnya terkandung vitamin B dan vitamin C yang bisa mengarasi diare. Senyawa alkaloid bisa membuhuh kuman penyakin yang terdapat dalam suatu makanan dan juga bisa meningkatkan penyerapan sari makanan yang ada di dalam tubuh.
Menyembuhkan demam
Daun cincau memiliki kandungan saponin dan mempunyai manfaat anti-oksidan yang berfungsi menurunkan demam. Caranya, rebus daun cincau, lalu airnya disaring. Selanjutnya, minumlah air tersebut dua kali sehari.
Membantu pasien penderita diabetes melitus
Daun cincau mempunyai kandungan senyawa berupa klorofil dan bisbenzilsokuinolin yang mempunyai manfaat untuk menstabilkan gula dalam darah. Hal itu akan memperbaiki kinerja hormon insulin pankreas untuk mengatur kada gula darah. Cara mengonsumsinya adalah dengan merebus daun cincau dalam air sebanyak 200 ml. Kemudian air rebusannya diminum 2 kali sehari secara teratur.
Meredakan radang lambung
Dalam daun cincau terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai anti-oksidan dan juga dapat membantu klorofil untuk mengatasi radang lambung. Senyawa-senyawa itu akan memperkuat otot dinding lambung agar bisa membunuh bakteri penyebab radang lambung. Cara mengolah daun cincau untuk dijadikan obat adalah dengan meminum air rebusan daun cincau secara teratur sebanyak 2 kali sehari.
7 Khasiat Cincau Hijau Bagi Kesehatan
Cincau hijau bisa menjadi salah satu minuman pelepas dahaga yang menyegarkan di siang hari. Tambahan santan dan cairan gula merah yang manis, terasa segar saat mengalir di tenggorokan.
Selain dapat melepaskan dahaga, cincau hijau juga memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan lho. Cincau hijau terbuat dari daun cincau yang mengandung banyak nutrisi, salah satunya karbohidrat.
1. Mengatasi radang
Kandungan vitamin C dan klorofil membantu mengatasi masalah lambung, termasuk radang atau asam lambung. Senyawa pada cincau hijau akan menguatkan otot pada dinding lambung dengan membunuh bakteri-bakteri yang mengganggu. Untuk mengatasi radang pada lambung dapat mengonsumsi rebusan daun cincau sebanyak 2 kali sehari.
2. Menurunkan darah tinggi
Senyawa S-S tetandrin juga bermanfaat untuk mengobati hipertensi. Senyawa tersebut bisa melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah akan mengalir lebih lancar. Bagi yang memiliki masalah hipertensi atau darah tinggi, daun cincau akan membantu menormalkan kembali tekanan darah. Sebaiknya minum rebusan daun cincau sebanyak 3 kali dalam seminggu.
3. Mengatasi keracunan
Beberapa jenis seafood bisa mengakibatkan keracunan. Tentunya jika tidak segera diatasi akan membahayakan kesehatan tubuh. Nah, daun cincau ternyata memiliki khasiat untuk mengatasi keracunan ini. Kandungan senyawa antioksidan yang ada di dalamnya membantu mengatasi racun dalam tubuh.
Cara menggunakannya cukup dengan meremas 5-10 lembar daun cincau. Remasan tersebut akan mengeluarkan air berwarna hijau. Air remasan tersebut kemudian diminum dengan tambahan gula jawa.
4. Antioksidan alami
Cincau mengandung klorofil yang dapat meresap dengan mudah ke dalam aliran tubuh sehingga dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri bisa memicu berbagai masalah, salah satunya dapat menyebabkan terjadinya kanker dan tumor.
5. Mengatasi diare
Selain klorofil dan vitamin C, daun cincau juga mengandung senyawa alkaloid dengan kandungan vitamin B. Kandungan tersebut dapat mengatasi masalah diare dengan cara mengonsumsinya secara teratur yaitu 3 kali dalam sehari. Selain mengatasi diare, daun cincau juga dapat membantu meningkatkan penyerapan sari makanan yang ada di dalam tubuh.
6. Menurunkan demam
Daun cincau mengandung saponin yang berperan untuk menurunkan demam. Caranya cukup rebus daun cincau hijau secukupnya dengan air bersih. Setelah itu diamkan air rebusan sampai sedikit hangat. Saring air rebusan tersebut kemudian diminum sebanyak dua kali sehari.
7. Mengatasi diabetes melitus
Salah satu kandungan daun cincau yang lain adalah bisbenzilsokuinolin. Senyawa ini dapat menstabilkan kadar gula darah. Kadar gula dalam darah dipengaruhi oleh kinerja hormon insulin.
Bagi orang yang memiliki penyakit diabetes melitus maka bisa mencoba ramuan daun cincau. Cara menggunakannya yaitu dengan merebus daun cincau yang diminum secara teratur 2 kali dalam sehari.
Selain dapat melepaskan dahaga, cincau hijau juga memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan lho. Cincau hijau terbuat dari daun cincau yang mengandung banyak nutrisi, salah satunya karbohidrat.
1. Mengatasi radang
Kandungan vitamin C dan klorofil membantu mengatasi masalah lambung, termasuk radang atau asam lambung. Senyawa pada cincau hijau akan menguatkan otot pada dinding lambung dengan membunuh bakteri-bakteri yang mengganggu. Untuk mengatasi radang pada lambung dapat mengonsumsi rebusan daun cincau sebanyak 2 kali sehari.
2. Menurunkan darah tinggi
Senyawa S-S tetandrin juga bermanfaat untuk mengobati hipertensi. Senyawa tersebut bisa melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah akan mengalir lebih lancar. Bagi yang memiliki masalah hipertensi atau darah tinggi, daun cincau akan membantu menormalkan kembali tekanan darah. Sebaiknya minum rebusan daun cincau sebanyak 3 kali dalam seminggu.
3. Mengatasi keracunan
Beberapa jenis seafood bisa mengakibatkan keracunan. Tentunya jika tidak segera diatasi akan membahayakan kesehatan tubuh. Nah, daun cincau ternyata memiliki khasiat untuk mengatasi keracunan ini. Kandungan senyawa antioksidan yang ada di dalamnya membantu mengatasi racun dalam tubuh.
Cara menggunakannya cukup dengan meremas 5-10 lembar daun cincau. Remasan tersebut akan mengeluarkan air berwarna hijau. Air remasan tersebut kemudian diminum dengan tambahan gula jawa.
4. Antioksidan alami
Cincau mengandung klorofil yang dapat meresap dengan mudah ke dalam aliran tubuh sehingga dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas sendiri bisa memicu berbagai masalah, salah satunya dapat menyebabkan terjadinya kanker dan tumor.
5. Mengatasi diare
Selain klorofil dan vitamin C, daun cincau juga mengandung senyawa alkaloid dengan kandungan vitamin B. Kandungan tersebut dapat mengatasi masalah diare dengan cara mengonsumsinya secara teratur yaitu 3 kali dalam sehari. Selain mengatasi diare, daun cincau juga dapat membantu meningkatkan penyerapan sari makanan yang ada di dalam tubuh.
6. Menurunkan demam
Daun cincau mengandung saponin yang berperan untuk menurunkan demam. Caranya cukup rebus daun cincau hijau secukupnya dengan air bersih. Setelah itu diamkan air rebusan sampai sedikit hangat. Saring air rebusan tersebut kemudian diminum sebanyak dua kali sehari.
7. Mengatasi diabetes melitus
Salah satu kandungan daun cincau yang lain adalah bisbenzilsokuinolin. Senyawa ini dapat menstabilkan kadar gula darah. Kadar gula dalam darah dipengaruhi oleh kinerja hormon insulin.
Bagi orang yang memiliki penyakit diabetes melitus maka bisa mencoba ramuan daun cincau. Cara menggunakannya yaitu dengan merebus daun cincau yang diminum secara teratur 2 kali dalam sehari.
Manfaat Cincau Hijau bagi Kesehatan Anda
Es cincau terbuat dari olahan daun cincau hijau. Tanaman cincau hijau merupakan tanaman merambat yang memiliki daun berwarna hijau pucat dan mempunyai rambut-rambut halus di permukaannya.
Daun cincau mengandung sejenis karbohidrat yang sanggup menyerap cairan, membuatnya jadi memadatkan diri ketika dicampurkan dengan air. Karena sebab itulah, orang-orang mengolah sari pati cincau hijau untuk dijadikan seperti agar-agar dan kemudian menjadi minuman yang menyegarkan.
Tanaman cincau yang bernama latin Cyclea barbata adalah salah satu tanaman obat yang sudah dikenal di Nusantara Indonesia. Di jaman dulu, daun cincau sering dimanfaatkan sebagai obat penyakit diare. Dan seiring perkembangan jaman, daun cincau kemudian lebih sering diolah untuk menjadi sajian minuman nikmat dengan dicampur santan dan air gula.
Dengan kandungan klorofil yang tinggi, menciptakan manfaat cincau hijau sebagai antioksidan alami. Di dalam tubuh, klorofil dapat dengan mudah meresap ke aliran darah sebab punya struktur molekul yang menyerupai hemoglobin. Klorofil memberikan elektron-elektron bebas untuk menangkal radikal bebas.
Karena mendapatkan elektron bebas dari klorofil, radikal bebas jadi dihalangi untuk mengambil elektron-elektron tubuh. Apabila radikal bebas berhasil mengambil elektron, ini dapat menyebabkan mutasi pada struktur DNA—inilah salah satu penyebab utama terbentuknya sel-sel abnormal kanker. Jenis kanker yang berkembang tergantung pada jenis elektron sel yang diambil oleh radikal bebas. Misalnya jika yang diambil elektron sel paru, maka berkembanglah kanker paru-paru.
Manfaat cincau hijau yang selanjutnya ialah sebagai antibiotik. Ini juga berkat klorofil yang dimilikinya. Ekor molekul klorofil punya sifat takut air (hidrofobik) sehingga membuatnya sering-sering mengangkat zat polutif dari dinding-dinding sel. Zat-zat tersebut bisa jadi adalah bakteri, parasit, virus, bahan pewarna makanan, serta obat-obatan. Dengan diangkatnya zat-zat tadi, maka sumbatan pada pembuluh darah bisa dikurangi.
Supaya peran klorofil dapat maksimal, harus dibarengi dengan asupan cairan yang memadai. Air bisa membantu melancarkan pembuangan zat-zat polutif yang diangkat oleh klorofil.
Manfaat cincau hijau bisa Anda rasakan secara optimal apabila Anda mengonsumsi ramuan cincau yang belum diolah jadi agar-agar. Terlebih lagi, es cincau seringkali ditambahkan santan dan air gula yang menjadikannya kurang sehat.
Daun cincau mengandung sejenis karbohidrat yang sanggup menyerap cairan, membuatnya jadi memadatkan diri ketika dicampurkan dengan air. Karena sebab itulah, orang-orang mengolah sari pati cincau hijau untuk dijadikan seperti agar-agar dan kemudian menjadi minuman yang menyegarkan.
Tanaman cincau yang bernama latin Cyclea barbata adalah salah satu tanaman obat yang sudah dikenal di Nusantara Indonesia. Di jaman dulu, daun cincau sering dimanfaatkan sebagai obat penyakit diare. Dan seiring perkembangan jaman, daun cincau kemudian lebih sering diolah untuk menjadi sajian minuman nikmat dengan dicampur santan dan air gula.
Dengan kandungan klorofil yang tinggi, menciptakan manfaat cincau hijau sebagai antioksidan alami. Di dalam tubuh, klorofil dapat dengan mudah meresap ke aliran darah sebab punya struktur molekul yang menyerupai hemoglobin. Klorofil memberikan elektron-elektron bebas untuk menangkal radikal bebas.
Karena mendapatkan elektron bebas dari klorofil, radikal bebas jadi dihalangi untuk mengambil elektron-elektron tubuh. Apabila radikal bebas berhasil mengambil elektron, ini dapat menyebabkan mutasi pada struktur DNA—inilah salah satu penyebab utama terbentuknya sel-sel abnormal kanker. Jenis kanker yang berkembang tergantung pada jenis elektron sel yang diambil oleh radikal bebas. Misalnya jika yang diambil elektron sel paru, maka berkembanglah kanker paru-paru.
Manfaat cincau hijau yang selanjutnya ialah sebagai antibiotik. Ini juga berkat klorofil yang dimilikinya. Ekor molekul klorofil punya sifat takut air (hidrofobik) sehingga membuatnya sering-sering mengangkat zat polutif dari dinding-dinding sel. Zat-zat tersebut bisa jadi adalah bakteri, parasit, virus, bahan pewarna makanan, serta obat-obatan. Dengan diangkatnya zat-zat tadi, maka sumbatan pada pembuluh darah bisa dikurangi.
Supaya peran klorofil dapat maksimal, harus dibarengi dengan asupan cairan yang memadai. Air bisa membantu melancarkan pembuangan zat-zat polutif yang diangkat oleh klorofil.
Manfaat cincau hijau bisa Anda rasakan secara optimal apabila Anda mengonsumsi ramuan cincau yang belum diolah jadi agar-agar. Terlebih lagi, es cincau seringkali ditambahkan santan dan air gula yang menjadikannya kurang sehat.
Senyawa Bioaktif dan Manfaatnya pada Tanaman Cincau
Tanaman cincau hitam mengandung vitamin, mineral, dan serat
pangan yang cukup. Kandungan mineral yang dominan adalah fosfor dan kalsium,
sedangkan kandungan vitaminnya yang cukup tinggi terdapat pada pro vitamin A
sebagai karatoneid, vitamin B1, dan vitamin C. Selain itu, hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk berbasis cincau hitam dapat menurunkan kadar gula
darah pada tikus diabetes, menurunkan kolesterol, trigliserida, dan low density
lipoprotein (LDL), serta menaikkan high density lipoprotein (HDL) darah pada
tikus [5].
Sedangkan pada cincau hijau mengandung mineral, vitamin, dan serat. Dari hasil
penelitian, kandungan zat aktif seperti polifenol, alkaloid, tannin, dapat melindungi
mukosa lambung dari kerusakan akibat peningkatan konsentrasi HCL lambung.
Tekstur dan Lama Penyimpanan
Gel pada cincau hitam memiliki kelebihan dibandingkan gel
cincau hijau. Pada tekstur gel cincau hijau yang dimiliki lebih lunak (lembek)
dan rapuh, sehingga tidak dapat dicetak, diiris, ataupun dipotong – potong.
Sedangkan gel pada cincau hitam lebih tegar dan kokoh, sehingga dapat dicetak,
diiris, ataupun dipotong – potong.
Dari segi waktu penyimpanan. Pada penyimpanan suhu kamar,
gel cincau hitam dapat bertahan hingga 4 hari sedangkan pada gel cincau hijau
hanya dapat bertahan selama 2 hari. Adanya kelebihan tersebut membuat produk
gel cincau hitam mempunyai ekonomi lebih.
Daun Cincau Hijau yang Mengandung Saponin dan Steroid
Saponin
merupakan golongan glikosida triterpena dan sterol yang memiliki ikatan
glikosida. Ikatan glikosida tersebut menyebabkan senyawa ini cenderung bersifat
polar. Saponin memiliki sifat seperti sabun dan memiliki rasa yang getir atau
pahit. Senyawa ini akan terdeteksi berdasarkan adanya busa atau buih karena
dapat membentuk larutan koloidal dalam air dan kemampuannya untuk menghemolisis
darah. Mekanisme penghambatan pertumbuhan bakteri pada senyawa saponin adalah
dengan menurunkan tegangan permukaan pada membran sel sehingga mengakibatkan
senyawa intraseluler pada sel akan keluar dan menyebabkan kematian sel. Secara
umum terdiri dari unsur C dan H dengan rumus molekul (C5H8)n.
Steroid
Steroid memiliki struktur yang sama dengan
triterpenoid tetrasiklik, tetapi memiliki perbedaan pada metil C-4 dan C-14.
Steroid memiliki senyawa sapogenin steroid, steroidaal alkaloid, dan glikosida
jantung. Senyawa triterpenoid dan steroid memiliki sifat polaritas yang sama
yaitu nonpolar (Balafif dkk., 2013). Mekanisme antibakteri steroid yaitu
menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara merusak lapisan membran
sehingga menyebabkan kebocoran pada liposom (penyusun dinding sel bakteri).
Daun Cincau Hijau yang Mengandung Tanin
Tanin merupakan ssenyawa yang dapat larut
dalam air, gliserol, alkohol, dan hidroalkohol, tetapi tidak dapat larut dalam
petroleum eter, benzeene, dan eter. Tanin digolongkan menjadi dua jenis secara
kimia yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis. Tanin terkonsensasi
terdapat pada seluruh tumbuhan paku-pakuan dan juga gimnospermae serta
angiospermae terutama pada jenis tumbuhan berkayu, sedangkan tanin
terhidrolisis hanya terdapat pada tumbuhan-tumbuhan berkeping dua. Senyawa
tanin terdiri dari senyawa fenolik yang susah dipisahkan dan sukar mengkristal
(Gambar 4), fungsi utama tanin adalah sebagai antioksidan biologis . Tanin
merupakan senyawa metabolit sekunder yang akan cenderung bersifat polar
(Septiana dan Asnani, 2012). Tanin bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan
bakteri dengan mengadakan denaturasi protein dan menurunkan tegangan permukaan,
sehingga permeabilitas bakteri meningkat. Kerusakan dan peningkatan
permeabilitas sel bakteri menyebabkan pertumbuhan sel terhambat dan akhirnya
menyebabkan kematian sel. Tanin memiliki
ikatan rangkap dua yang terkonjugasi pada senyawa polifenol dan memiliki gugus
OH.
Daun Cincau Hijau yang Mengandung Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu kelompok
senyawa metabolit sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan
tanaman. Kerangka flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik A, satu cincin
aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen
(Gambar 3). Bentuk sederhana dari cincin-cincin ini dijadikan sebagai dasar
pembagian flavooid ke dalam sub-sub kelompoknya. Flavonoid meerupakan
antioksidan yang berpotensi untuk mencegah pembentukan radikal bebas. Selain
itu, flavonoid mempunyai peran sebagai antibakteri dan juga sebagai antivirus.
Flavonoid merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus hidroksil yang
tidak tersubtitusi. Pelarut polar seperti etanol, metanol, etilasetat dapat
digunakan untuk mengekstrak flavonoid dari jaringan tumbuhan. Senyawa flavonoid
termasuk senyawa fenol sehingga dapat berubah warna saat dicampur dengan basa
atau amonia.
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang
umunya tersebar pada tumbuhan dengan berbagai fungsi dan terdapat 13 pada
beberapa bagian tumbuhan diantaranya buah, akar, daun, dan kulit batang.
Flavonoid merupakan pigmen pada tanaman yang meproduksi warna-warna tertentu.
Flavonoid pada tanamanditemukan sebagai glikosida dengan beberapa kelompok
hidroksil fenolik bergabung bersama gula. Ikatan dengan gugus gula inilah yang
menyebabkan flavonoid bersifat polar (Simaremare, 2014). Flavonoid bekerja
sebagai antibakteri dengan cara menghambat sintesis asam nukleat bakteri dan
mampu menghambat motilitas bakteri. Flavonoid bekerja dengan cara menggangu
pengikatan hidrogen pada asam nukleat sehingga proses sintesis DNA dan RNA terhambat.
Flavonoid juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dengan cara menggangu
kestabilan membran sel dan metabolisme energi bakteri. Ketidakstabilan ini
terjadi akibat adanya perubahan sifat hidrofilik dan hidrofobik membran sel,
sehingga fluiditas membran sel berkurang yang berakibat pada gangguan
pertukaran cairan dalam sel dan menyebabkan kematian sel bakteri. Struktur
dasar flavonoid Keterangan: Flavonoid tersusun atas 15 kerangka karbon yang
terdiri dari 2 cincin benzena yang dihubungkan dengan cincin piran heterosiklik
14.
Daun Cincau Hijau yang Mengandung Polifenol
Polifenol merupakan senyawa turunan dari
senyawa fenol yang memiliki aktivitas utama sebagai antioksidan. Antioksidan fenolik
biasanya digunakan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat reaksi oksidasi
pada makanan, kosmetik, dan farmasi. Selain untuk mencegah reaksi oksidasi,
fungsi lain polifenol adalah menangkap dan mengikat radikal bebas. Golongan
kimia fenolik saangat mudah larut dalam air dan lemak serta dapat bereaksi
dengan vitamin C dan vitamin E. Pada daun
12 cincau hijau (Cyclea barbata), kandungan polifenol memiliki jumlah
yang lebih kecil dibandingkan daun lainnya seperti daun kelor. Fenol bekerja
dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri, sehingga aktivitas sel terganggu
dan menyebabkan kematian Sel.
Cincau Hijau yang Mengandung Alkoid
Cincau hijau mengandung metabolit yang terdapat pada
daun cincau. Alkaloid merupakan salah satu metabolit sekunder yang terdapat
pada tumbuhan yang dapat dijumpai pada beberapa bagian tanaman seperti daun,
biji, ranting, dan kulit batang. Alkaloid memiliki efek dalam bidang kesehatan
berupa pemicu sistem saraf, mengurangi rasa sakit, antimikroba, obat penenang,
dan dapat digunakan untuk menaikkan tekanan darah. Alkaloid memiliki kandungan
nitrogen sebagai bagian sistem siklik dan substituen yang bervariasi seperti
gugus amina, amida, fenol, dan juga metoksi. Alkaloid dalam bentuk bebas tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter, dan pelarut organik
lainnya yang bersifat relatif non polar. Alkaloid bersifat basa, tidak
berwarna, memiliki rasa pahit, mengandung satu atau lebih atom nitrogen, dan
biasanya merupakan gabungan dari sistem siklik. Beberapa jenis alkaloid beracun
bagi manusia, namun dengan adanya aktivitas fisiologis yang berbeda-beda dari
alkaloid dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan. Mekanisme kerja antibakteri
dari alkaloid adalah dengan menggangu komponen penyususun peptidoglikan pada
sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel.
Cincau Hitam Kenyal yang Kaya Manfaat
Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian
sienchau (Hanzi: 仙草,
pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara.
Nama "cincau" sendiri sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona sp.)
yang menjadi bahan pembuatan gelatin ini. Nama lokal tumbuhan ini adalah Cincau
(Indonesia); Camcao, Juju, Tarawulu, Kepleng (Jawa); Cao (Madura); Camcauh, dan
Tahulu (Sunda). Tumbuhan cincau pada awalnya berasal dari negeri Tiongkok.
Tumbuhan ini menyebar ke India, Birma, Indocina, Philipina hingga akhirnya
sampai ke Indonesia.
Cincau Hitam, Berasal
dari genus Mesona, terutama M. procumbens dan M. chinensis yang banyak
diproduksi di Tiongkok bagian selatan dan Indocina, atau M. Palustris yang di
Indonesia lebih dikenal dengan nama lokal Janggelan. Janggelan dapat tumbuh
dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 75 – 2.300 mdpl. Ciri khas dari
janggelan yaitu berbatang kecil dan ramping, ada yang batangnya tumbuh menjalar
ke tanah dan ada pula yang tumbuh tegak. Daun janggelan berbentuk lonjong dan
berujung runcing. Bunga janggelan sangat mirip dengan daun kemangi yang
memiliki warna merah muda atau putih keunguan. Daun dan batang dari janggelan
inilah yang menghasilkan getah hijau kehitaman. Dengan adanya getah hijau
kehitaman ini, janggelan dikenal sebagai cincau hitam.
KANDUNGAN DAN KHASIAT CINCAU Menurut suatu penelitian,
cincau sangat baik dikonsumsi oleh semua kalangan. Bahan ini sangat kaya akan
mineral terutama kalsium dan fosfor. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang
yang sedang menjalani diet karena cincau rendah kalori, namun tinggi serat.
Dalam usus halus, serat akan menyerap dan mengikat asam empedu dan selanjutnya
akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan tinja. Berkurangnya asam empedu akan
menyebabkan hati mensintesis asam empedu lagi, sehingga kolesterol yang
merupakan bahan dasar sintesis asam empedu tersebut jumlahnya akan berkurang,
baik kolesterol dalam plasma darah maupun dalam jaringan. Nutrisi yang
terkandung dalam 100 gram cincau diantaranya adalah 66 gram Air, 122 kkal
Energi, 6 gram Protein, 1 gram Lemak, 26 gram Karbohirat, 100 mg Kalsium, 100
mg Fosfor, 3.3 mg Zat Besi, 10.750 SI Vitamin A, 80 mg Vitamin B1, 17 mg
Vitamin C, dan 6.23% serat kasar.
Selain sebagai
penghasil cincau, ekstrak tumbuhan ini juga mengandung zat anti-protozoa,
"alkaloid quenine", khususnya terhadap penyebab malaria Plasmodium
falciparum. Komponen alkaloid yang terkandung pada cincau hijau lebih banyak
daripada yang terdapat pada cincau hitam. Daun cincau hijau mengandung senyawa
dimetil 1-curine dimetoidida yang bermanfaat untuk mengendurkan otot. Senyawa
lain seperti isochondrodendrine dipercaya mampu mencegah sel tumor ganas.
Cincau hijau juga mengandung alkaloid bisbenzilsokuinolin dan isotarandrine
yang berkhasiat mencegah kanker pada ginjal, antiradang.
Klasifikasi Tanaman Dan Zat Gizi Daun Cincau Hitam
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Sub-kingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (Berkeping dua)
Sub kelas :
Asteridae
Ordo :
Lamiales
Famili :
Lamiaceae
Genus : Mesona
Tanaman cincau hitam ini berbentuk perdu, merumpun, batang
beruas, berkayu, persegi, kecil, berbulu, dan berwarna kemerahan. Daun berwarna
hijau, lonjong, tipis lemas, ujungnya runcing, serta pangkal tepi daun
bergerigi dan berbulu seperti pada Gambar 2.1 (Pitojo dan Zumiati, 2005).
Tanaman cincau hitam yang telah dipanen kemudian dikeringkan
dengan cara dihampakan di atas permukaan tanah, sehingga warnanya berubah dari
hijau menjadi cokelat tua. Seluruh bagian tanaman ini yang sudah dikeringkan
disebut dengan simplisia cancau hitam. Bagian tanaman cincau hitam yang
mempunyai kegunaan adalah bagian daun dan bagian batangnya yang dapat
menghasilkan ekstrak gel cincau lebih banyak.
komponen Zat Gizi Daun Cincau
Hitam dalam 100 gram Bahan
Bahan dan Cara Membuat Es Cincau Hijau
Bahan-bahan
- 30 lembar daun cincau hijau, cuci bersih
- 500 ml air matang
- 100 gram kelengkeng, kupas, dan sisihkan
- 300 ml santan
- 2 lembar daun pandan, simpulkan
- 150 gram gula merah sisir
- 100 ml air
- 500 gram es serut
Cara membuat
1.
Tempatkan daun cincau ke dalam baskom, beri air
sedikit demi sedikit sambil diremas-remas hingga cairan menjadi kental. Saring.
2.
Rebus santan dan daun pandan sambil diaduk-aduk
hingga mendidih, angkat.
3.
Rebus gula merah dengan air hingga larut dan
mengental.
4.
Penyajian : Siapkan gelas saji, letakkan dan
susun cincau, kelengkeng, gula merah, santan, dan es serut.
5.
Sajikan segera.
Janggelan
Tanaman Cincau Hitam atau Janggelan (Jawa) dengan nama
tumbuhan (Latin:Mesona palustris BL), Grass Jelly Drink(English). Ciri-cirinya,
berbatang kecil dan ramping, Pada ujung batang tumbuh batang-batang kecil, ada
yang tumbuh menjalar ke tanah dan ada pula yang tegak. Memiliki bentuk daun
yang lonjong, berujung runcing. Bentuk bunga mirip dengan kembang kemangi
berwarna merah muda atau putih keunguan. Nah, dari daun dan batang inilah
menghasilkan gelatin hijau kehitaman. Oleh karena itu dikenal dengan nama
cincau hitam. Awalnya tanaman cincau berasal dari Asia dan menyebar ke India,
Birma, Indocina, Philipina sampai Indonesia.
Kata cincau sendiri berasal dari dialek Hokkian Sienchau
(xiancao).Merupakan tanaman perdu, tumbuh dengan baik pada ketinggian antara
150-1.800 meter diatas permukaan laut.
Cincau hitam sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia, Cina, Jepang, Korea,
dan Asia Tenggara. Menurut ahli ahli gizi dan kuliner, cincau hitam sangat baik
dikonsumsi oleh semua kalangan. Cincau hitam sangat kaya mineral terutama
kalsium dan fosfor. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang yang sedang
menjalani diet, selain rendah kalori juga tinggi serat.
Cincau dipercaya
mampu meredakan panas dalam, sembelit, perut kembung, demam, dan diare. Sedangkan
serat bermanfat untuk membersihkan organ pencernaan dari zat karsinogen
penyebab kanker. Cincau mengandung antioksidan dan dipercaya mampu mematikan
sel kanker. Cincau hitam merupakan makanan penghilang dahaga dan menyegarkan
ini juga memiliki kandungan serat larut air (soluble dietary fiber) yang
terdapat di dalamnya. Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula
dan lemak sehingga bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti diabetes melitus,
jantung, stroke.
CINCAU HIJAU BAHAN MINUMAN FUNGSIONAL
Cincau hijau tumbuh tersebar dari India (Assam), Burma
(Myanmar), Indo-Cina, Thailand, P. Simalur dan pulau-pulau di Selat Sunda dan
Jawa, serta tersebar pula di beberapa daerah di Indonesia bagian Timur (hasil
survey penulis). Cincau hijau tumbuh di hutan termasuk hutan jati dan hutan
bambu, dan di padang rumput dengan vegetasi semak belukar, kadang-kadang di
daerah berbatu kapur dan tumbuh di daerah dengan ketinggian di atas 1100 m dpl.
Di Jawa khususnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah serta sebagian Jawa Timur,
tumbuhan ini dapat dijumpai mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran
tinggi pegunungan. Umumnya jenis tanaman merambat dengan batang berbulu halus
ini tumbuh liar dan subur disemak-semak belukar dengan Daun bulat telur, bentuk
segitiga sama sisi atau segitiga yang melebar, panjang lebih dari 17.5 cm,
berambut di bagian bawah, panjang tangkai lebih dari 6,5 cm, berambut kasar;
bunga jantan dengan kelopak berbulu halus dan daun mahkota berpautan, bunga
betina berjejalan di bongkol yang agak bulat, dengan daun buah menggimbal. Buah
berbulu halus.
Di Jawa, tumbuhan cincau hijau telah dimanfaatkan dan
sengaja di tanam di pekarangan/di halaman rumah sebagai teteduhan halaman/teras
rumah. Sedangkan di daerah Indonesia bagian timur hingga kini sumberdaya
tanaman ini belum dimanfaatkan karena sebagian besar masyarakatnya belum
mengenal tanaman ini. Oleh karenanya tanaman cincau hijau ini masih tumbuh liar
bersama semak2 belukar yang jauh dari pemukiman penduduk.
Cincau adalah nama tumbuhan yang dapat membentuk gel serupa
agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan
tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung
karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air. Kata cincau sendiri
berasal dari dialek Hokkian sienchau yang lazim dilafalkan di kalangan
Tionghoa. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan
(Mesone. spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini. Cincau paling banyak
digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau
atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk (Anonymous,
2011).
Rebusan akar cincau hijau di Jawa umumnya digunakan sebagai
obat untuk mengatasi demam, daunnya digunakan untuk membuat jelly yang disebut
cincau atau `cincau hijau`, yang dikonsumsi sebagai penyegar dan untuk
mengatasi panas dalam serta keluhan di daerah perut.
Pemanfaatan cincau hijau sebagai bahan produk fungsional
minuman rakyat berbentuk agar-agar (gel) umumnya disajikan dalam gelas/mangkuk
yang diberi air gula dan dapat pula ditambahkan santan kelapa (juice extract)
atau sesuai dengan selera. Umumnya agar-agar cincau hijau yang beredar di pasar
dan dipinggir-pinggir jalan terutama di JawaTimur adalah cincau hitam dengan
nama lokal Cao (daerah pantai utara Jawa Timur) dan dikenal pula dengan nama
lokal Janggèlan (daerah selatan Jawa Timur). Cincau hijau banyak beredar di
Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Produk minuman cincau hijau disamping sebagai minuman segar
pelepas dahaga juga telah diyakini mampu mengatasi gangguan panas dalam,
pencernakan, maag, obat sariawan dan bisul serta dapat mengatasi hipertensi.
Bahkan akhir-akhir ini dipercaya dapat pula membasmi sel-sel kanker payudara.
Cincau hijau cukup banyak mengandung klorofil. Beberapa
literature mengungkapkan bahwa klorofil adalah zat warna (pigmen) hijau pada
daun. Selanjutnya dikatakan pula bahwa klorofil disamping sebagai zat warna
(hijau daun) juga merupakan senyawa antioksidan, antiperadangan dan antikanker.
Hasil penelitian Zakaria dkk. (2004) membuktikan bahwa ekstrak daun cincau
hijau cukup efektif membunuh (membasmi) sel-sel tumor (kanker) pada stadium
dini dan juga mampu menghambat pertumbuhan sel-sel tumor (kanker) yang sudah
menjalar kebagian organ lain. Disamping itu ekstrak daun cincau hijau tidak
mematikan sel-sel normal yang lain. Selanjutnya beberapa peneliti lain
mengemukakan bahwa potensi cincau juga diuji dengan empat jenis sel kanker,
yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara.
Ekstrak daun cincau ternyata mampu secara mengagumkan membunuh sel kanker darah
(leukemia) sebesar 55-90 persen. Sementara kemampuan cincau membunuh sel kanker
lain sekira 60 persen. Hal ini menunjukkan cincau hijau mengandung komponen
bioaktif pembunuh sel kanker. Selain itu, ternyata cincau hijau juga mampu
menyingkirkan senyawa-senyawa berbahaya pemicu kanker.
Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat dalam semua
tumbuhan, ganggang (alga), dan cyanobacteria. Klorofil sangat penting untuk
fotosintesis, yang memungkinkan tumbuhan memperoleh energi dari cahaya. Melalui
proses ini, chlorophyll mengubah energi yang didapat dari sinar matahari
menjadi berbagai fungsi penunjang hidup. Chlorophyll membuat tumbuhan dapat
memanfaatkan sinar matahari dengan mengubahnya menjadi vitamin, lemak, protein
dan karbohidrat kompleks. Klorofil juga dibutuhkan oleh tubuh manusia. Menurut
Clara (2010) daun cincau yang selama ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat
ternyata mengandung klorofil yang relatif tinggi (1709 ppm) dibandingkan jenis
daun lainya seperti murbei (844 ppm), katuk (1.509 ppm) dan pegagan (832 ppm)
klorofil alami mengandung ion Mg yang mudah bereaksi sehingga waktu simpannya
relatif terbatas, dengan mengganti ion Mg dengan mineral mikro Cu akan
diperoleh bubuk ekstrak Cu turunan klorofil yang relatif stabil, daya simpan
lebih lama dan tidak mudah rusak akibat pengaruh eksternal.
Klorofil dan turunannya memiliki manfaat bagi kesehatan
diantaranya sebagai antioksidan dan antimutagenik (Hermansyah, 2012), pewarna
makanan, penghilang bau badan, dan antikanker, diantara daun yang berkhasiat
obat, daun cincau hijau (Premna Oblongifolia Merr) memiliki kandungan klorofil
tertinggi dibandingkan dengan daun katuk (Saurpusanrogynus), daun murbei (Morus
kanva) dan daun pegagan (Centella asiatica L). Daun cincau hijau sebagai sumber
klorofil mudah diperoleh karena tanaman ini mudah tumbuh dan sudah dikonsumsi
penduduk Indonesia (Jawa) secara turun-temurun.
Karakteristik klorofil adalah tidak stabil secara kimiawi,
peka terhadap cahaya, panas, oksigen dan degradasi kimia. Oleh sebab itu untuk
memperoleh klorofil yang stabil diperlukan penanganan khusus dengan cara
membentuk kompleks turunan klorofil dengan tembaga (Cu). Penambahan Cu kedalam
turunan klorofil tidak membahayakan kesehatan karena Cu merupakan zat gizi
mikro-mineral esensial yang merupakan bagian dari enzim dalam tubuh. Bubuk
Cu-turunan klorofil daun cincau hijau mengandung lima zat fitokimia yang
dominan yaitu alkaloid, saponin, tanin, steroid danglikosida (Clara, 2010).
Zat fitokimia memiliki potensi sebagai obat alternatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Alkaloid memiliki manfaat bagi tubuh untuk
menghilangkan rasa sakit (analgesik), menurunkan tekanan darah dan antimalaria.
Glikosida dapat dijadikan sebagai obat jantung, melancarkan buang air kecil,
mengencerkan dahak dan precursor hormon steroid. Manfaat saponin adalah
menstimulasi jaringan tertentu seperti epitel hidung, bronkus, dan ginjal
(Anonymous, 2011).
Selanjutnya dinyatakan pula bahwa penggunaan klorofil bagi
tubuh manusia dapat membantu dalam meningkatkan jumlah sel-sel darah, khususnya
meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah., mengatasi anemia., membersihkan
jaringan tubuh., membersihkan hati dan membantu fungsi hati., meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap senyawa asing (virus, bakteri, parasit)., memperkuat sel.,
dan melindungi DNA terhadap kerusakan. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan
tubuh yang sakit dan membuang keluar dari tubuh, beserta bakteri dan parasit
yang ada dalam jaringan tubuh yang sakit tersebut. Nutrisi yang terkandung
dalam 100 gram (g) daun cincau (Anonymous, 2011) antara lain energi 122 kkal,
protein 6 g, lemak 1 g, karbohidrat 26 g, kalsium 100 mg, fosfor 100 mg, zat
besi 3.3 mg, vitamin A 10.750 SI, vitamin B1 80 mh, vitamin C 17 mg, dan serat
makanan 6.23 g.
Perbedaan Cincau Hitam Dan Daun Cincau Hijau
Pada umumnya tidak jauh beda khasiat yang terdapat dalam
cincau hitam maupun cincau hijau bagi tubuh. namun masyarakat lebih dominan
menyukai cincau hitam dibandingkan dengan cincau hijau. Karena cincau hitam
sendiri memiliki aroma dan rasa yang khas dibandingkan dengan cincau hijau.
Cincau hitam sendiri pembuatannya menggunakan seluruh bagian dari tanaman
Janggelan.
Khasiat Cincau untuk
Kesehatan
Cincau berkhasiat untuk meredakan panas dalam yang di alami
oleh siapa saja yang sedang mengalami panas dalam. Karena cincau dapat
memberikan rasa dingin yang alami pada tenggorokan. Selain itu juga cincau
dapat memperlancar buang air besar (BAB) karena kandungan serat pada cincau
juga sangat tinggi sehingga dapat di jadikan alternatif obat pencahar. Cincau
juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pengendali tekanan darah dan diabetes.
Cincau juga dapat dijadikan alternatif untuk mengendalikan
pertumbuhan tumor dan kanker. Dengan mengkonsumsi cincau secara rutin sama saja
anda telah memberikan nutrisi dan gizi bagi tubuh. telah di sampaikan di atas
manfaat yang dapat anda peroleh dengan mengkonsumsi cincau. Selain enak di
jadikan pelengkap berbagai sajian es juga ada manfaatnya. Saran yang saya
sebaiknya pada saat anda mengkonsumsi cincau konsumsilah utuh cincaunya saja
jika ingin ditambahkan pemanis atau es tidak usah berlebihan.
Jenis-Jenis Tanaman Cincau dan Cirinya
Nama tumbuhan yang menghasilkan gel yang kita sebut cincau
yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai sumber. Cincau Hitam. Dihasilkan
oleh tumbuhan dari famili Labiatae dengan genus Mesona. Diantaranya:
1. M. chinensis. Juga dikenal dengan Platostoma palustre.
Dari Wikipedia, disebutkan tanaman ini temasuk dalam keluarga mint. Tingginya
15 – 100 cm, dan memiliki rambut halus pada batang dan daunnya.
M. Palustris (dikenal dengan sebutan Janggelan). Batangnya
kecil dan ramping, percabangan tumbuh di bagian ujung batang. Ada jenis yang
tumbuh menjalar di permukaan tanah, ada juga yang agak tegak. Daun berbentuk
lonjong dengan ujung lancip atau tumpul. Bunga majemuk, seperti bunga kemangi.
Bunga berwarna merah muda atau putih keunguan. Bagian daun dan batangnya
menghasilkan gelatine berwarna hijau tua mendekati hitam.
2. Cincau Hijau.
Dihasilkan oleh tumbuhan dari famili Menispermaceae dengan genus Cylea. Yaitu:
Cincau Hijau (Cylea barbata)(tengkutya.pun.bz)
Cylea barbata Myers. Ciri khasnya, batangnya tumbuh menjalar
dan dapat rambatkan ke pohon atau pagar. Tinggi tanaman sekitar 5 – 16 meter.
Batangnya bulat dan berdiameter sekitar 1cm. Daunnya berbentuk jantung dengan
dengan bagian berbentuk seperti bulat telur, dan ujung daun meruncing. Bunga
tersusun dalam malai yang tumbuh dari ketiak atau batang. Buahnya bulat.
Akarnya membesar sperti umbi dan tidak teratur. Akarnya juga berfungsi sebagai
obat demam dan sakit perut. Dapat diperbanyak dengan biji, stek batang dan
tunas akar. Bagian daunnya menghasilkan gelatine berwarna hijau cerah.
3. Cincau perdu (Melastoma polyanthum B)
Cincau Perdu
Termasuk dalam family
Melastomaceae. Batangnya berkayu, bercabang banyak, tumbuh tegak, dengan tinggi
bisa hingga 4 meter.pada cabang muda tumbuh yang disebut akar udara. daun
bertangkai, bebbentuk bukat telur memanjang dengan ujung runcing. Duduk daun
berhadapan. Bunga berbentuk malai, dengan warna ungu kemerahan, yang muncul
dari ketiak daun tertinggi atau ujung batang. Memiliki buah dengan biji bulat.
Dapat diperbanyak dengan biji, stek batang dan cangkok. Cincau Perdu bunga
Melastoma Polyanthum (wikipedia)
Daunnya menghasilkan gelatine berwarna hijau tua. Gel yang
didapat pada cincau jenis perdu lebih padat dari pada cuncau hijau dan hitam.
Aroma gelnya agak langu. Hal ini bisa disiasati dengan menambahkan jerup nipis
pada proses pembuatan.
Nama tumbuhan yang menghasilkan gel yang kita sebut cincau
yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai sumber. Cincau Hitam. Dihasilkan
oleh tumbuhan dari famili Labiatae dengan genus Mesona. Diantaranya:
1. M. chinensis. Juga dikenal dengan Platostoma palustre.
Dari Wikipedia, disebutkan tanaman ini temasuk dalam keluarga mint. Tingginya
15 – 100 cm, dan memiliki rambut halus pada batang dan daunnya.
M. Palustris (dikenal dengan sebutan Janggelan). Batangnya
kecil dan ramping, percabangan tumbuh di bagian ujung batang. Ada jenis yang
tumbuh menjalar di permukaan tanah, ada juga yang agak tegak. Daun berbentuk
lonjong dengan ujung lancip atau tumpul. Bunga majemuk, seperti bunga kemangi.
Bunga berwarna merah muda atau putih keunguan. Bagian daun dan batangnya
menghasilkan gelatine berwarna hijau tua mendekati hitam.
2. Cincau Hijau.
Dihasilkan oleh tumbuhan dari famili Menispermaceae dengan genus Cylea. Yaitu:
Cincau Hijau (Cylea barbata)(tengkutya.pun.bz)
Cylea barbata Myers. Ciri khasnya, batangnya tumbuh menjalar
dan dapat rambatkan ke pohon atau pagar. Tinggi tanaman sekitar 5 – 16 meter.
Batangnya bulat dan berdiameter sekitar 1cm. Daunnya berbentuk jantung dengan
dengan bagian berbentuk seperti bulat telur, dan ujung daun meruncing. Bunga
tersusun dalam malai yang tumbuh dari ketiak atau batang. Buahnya bulat.
Akarnya membesar sperti umbi dan tidak teratur. Akarnya juga berfungsi sebagai
obat demam dan sakit perut. Dapat diperbanyak dengan biji, stek batang dan
tunas akar. Bagian daunnya menghasilkan gelatine berwarna hijau cerah.
3. Cincau perdu (Melastoma polyanthum B)
Cincau Perdu
Termasuk dalam family
Melastomaceae. Batangnya berkayu, bercabang banyak, tumbuh tegak, dengan tinggi
bisa hingga 4 meter.pada cabang muda tumbuh yang disebut akar udara. daun
bertangkai, bebbentuk bukat telur memanjang dengan ujung runcing. Duduk daun
berhadapan. Bunga berbentuk malai, dengan warna ungu kemerahan, yang muncul
dari ketiak daun tertinggi atau ujung batang. Memiliki buah dengan biji bulat.
Dapat diperbanyak dengan biji, stek batang dan cangkok. Cincau Perdu bunga
Melastoma Polyanthum (wikipedia)
Daunnya menghasilkan gelatine berwarna hijau tua. Gel yang
didapat pada cincau jenis perdu lebih padat dari pada cuncau hijau dan hitam.
Aroma gelnya agak langu. Hal ini bisa disiasati dengan menambahkan jerup nipis
pada proses pembuatan.
Penjelasan 3 jenis tanaman cincau
1. Cincau Hitam (Mesona palustris)
Tanaman cincau hitam termasuk dalam famili Labiatae.
Batangnya kecil dan ramping. Percabangan tumbuh di bagian ujung batang. Ada jenis
yang tumbuh menjalar di permukaan tanah dan ada pula jenis yang tumbuh agak
tegak. Daun berbentuk lonjong dengan ujung daun lancip atau tumpul. Bunga
majemuk, seperti bunga kemangi, warna merah muda atau putih keunguan.
Dari bagian daun dan batangnya dihasilkan gelatin berwarna
hijau tua mendekati hitam. Gelatin cincau hitam dapat digunakan sebagai bahan
minuman penyegar sekaligus sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan darah
tinggi, radang usus, panas dalam, sariawan, dan disentri.
2. Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers)
Cincau hijau termasuk dalam famili Menispermaceae. Salah
satu ciri khasnya adalah batangnya tumbuh menjalar dan dapat dipanjatkan ke
pohon atau pagar. Tinggi tanaman mencapai 5 -16 meter. Batangnya bulat dan
berdiameter sekitar 1 cm. Daunnya berbentuk seperti perisai atau jantung,
bagian tengah melebar berbentuk bulat telur dan ujungnya meruncing.
Dari daunnya dapat dibuat gelatin yang berwarna hijau agak
cerah dan berkhasiat untuk mengobati darah tinggi, demam, dan perut kembung. Bunganya
tersusun dalam malai yang tumbuh dari ketiak atau batang. Buahnya merupakan
buah buni dan berbentuk bulat.
Akar tumbuh membesar seperti umbi dan berbentuk tidak
teratur. Rasa akar pahit karena mengandung alkaloid cycleine. Selain itu,
akarnya juga mengandung pati dan lemak (lebih dari 10%). Akar ini dapat
digunakan sebagai obat demam dan sakit perut. Cincau hijau dapat diperbanyak
dengan biji, stek batang, dan tunas akar.
3. Cincau Perdu (Melastoma polyanthum B.)
Cincau perdu termasuk dalam famili Melastomaceae. Batangnya
berkayu, bercabang banyak, tumbuh tegak, dan tinggi dapat mencapai 4 meter.
Pada cabang muda tumbuh akar udara. Daun bertangkai, berbentuk memanjang atau
bulat telur memanjang, ujung runcing, duduk daun saling berhadapan. Bunga majemuk,
bentuk malai, warna ungu kemerahan, muncul dari ujung batang atau dari ketiak
daun tertinggi. Buah buni dengan biji yang berbentuk bulat.
Dari bagian daunnya dapat dibuat gelatin berwarna hijau agak
tua. Gelatin cincau perdu lebih padat dibandingkan cincau hijau dan cincau
hitam. Aroma gelatinnya agak langu sehingga kurang disenangi konsumen. Aroma
yang langu tersebut dapat dikurangi dengan menambahkan air jeruk nipis pada
saat proses pembuatan cincau.
Cincau perdu dapat diperbanyak dengan biji, setek batang dan
cangkok. Perbanyakan yang paling mudah adalah dengan stek batang.
Langganan:
Postingan (Atom)